Kasih Tuhan tak berkesudahan... Tak habis-habisnya rahmat-Nya, s'lalu baru tiap pagi, baru tiap hari, besar setia-Mu Tuhan, besar setia-Mu...
Mazmur 5:11-12
(11) Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita,
mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya,
karena Engkau menaungi mereka;
dan karena Engkau akan bersukaria
orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
(12) Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN;
Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Pagi ini TUHAN menunjukkan bahwa banyak dari kita yang hidup dalam tekanan-tekanan, tapi TUHAN berbicara, Ia mau untuk kita meninggalkan masa lalu kita dan berlindung pada-Nya, bersukacita dan bersorak-sorai. Sukacita yang datang dari TUHAN mengalir dari dalam hati kita ke luar, bukan sukacita semu karena pengaruh dari luar.
TUHAN akan menaungi, melindungi, menjaga hidup kita, usaha kita, rumah tangga kita, apa yang menjadi kekuatiranmu, serahkan pada TUHAN, karena TUHAN sendiri yang akan memagari kita dengan anugerah-Nya seperti perisai. Syaratnya, hidup sebagai orang benar dan mengasihi TUHAN.
Tuhan Yesus Memberkati.
(Ibu Gembala Saartje T. Kindangen)
Selasa, 16 Desember 2014
Doa Fajar GBI Sumedang
05:00 - 06:00
---------------------------------------------------------------------------------
Renungan Firman Tuhan :
Ibrani 12:12-17
Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; (13) dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. (14) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. (15) Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. (16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.(17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.