Mengenai Saya

Foto saya
Hai sobat-sobat terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Selamat bergabung dalam Blog Catatan Khotbah Kristen, Catatan Kesaksian Harian dan Catatan Sekolah Minggu. Kami juga mengundang Saudara/i untuk tergabung dalam Facebook Diberkati N Memberkati (Sebuah forum untuk kita saling berbagi berkat, kesaksian, pengalaman dalam Tuhan Yesus, menguatkan & dikuatkan satu sama lain, semua untuk kemuliaan-NYA). Tuhan Yesus Memberkati dan Mengasihi Saudara/i :) Bagi Saudara/i yang rindu untuk menghubungi kami, baik untuk memberikan kesaksian/ memerlukan dukungan Doa, silahkan e-mail ke: diberkatinmemberkati@gmail.com - (Jesus Christ is my All in All... He is Real... He Loves Us So Much.... Yohanes 14 : 6, Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya (Tuhan Yesus Kristus) tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal).

Sabtu, 14 Maret 2015

MUJIZAT - Pdt. David Tjakra Wisaksana


Tahun 2015 adalah Tahun Pelipatgandaan Mujizat,  ini merupakan tuntunan Tuhan yang tidak boleh kita lupakan. Di tengah-tengah goncangan yang terjadi kiranya kita selalu meyakinkan diri kita bahwa Tuhan selalu bersama kita. Tema tahun 2015 bukan sebatas slogan tapi ini merupakan apa yang akan Tuhan kerjakan dalam setiap orang percaya. Mujizat adalah sesuatu yang hanya bisa Tuhan yang kerjakan. Ada 2 (hal) yang harus kita lakukan di tengah-tengah goncangan di tahun 2015, yaitu :
  1. Masuk dalam perhentian
  2. Selalu menaruh pengharapan hanya pada Tuhan.
Efesus 3:20, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita”

Berapa banyak pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita? Itu tergantung dari seberapa besar kita memberikan ruang pada Roh Kudus untuk bekerja dalam hidup kita.

Mujizat pada level yang paling rendah adalah mujizat dalam segi materi. Di tengah-tengah perekonomian yang makin sulit, ingatlah bahwa Tuhan mampu melakukan mujizat secara materi. Ketika kita menerima mujizat dalam hal materi, maka berhati-hatilah agar kita tidak meninggalkan Tuhan. Matius 6:24, “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Jangan terjebak pada Mamon ketika kita menerima mujizat secara materi. Tuhan mampu memberkati kita di tengah-tengah goncangan. Matius 19 mengisahkan tentang seorang anak muda yang kaya; yang merindukan kehidupan kekal. Ia adalah seorang anak muda yang taat melakukan Hukum Taurat, namun ia terikat pada mamon. Ia lebih memilih hartanya daripada mengikut Yesus. Yesus tahu benar bahwa Mamon dapat menjauhkan manusia dari Allah yang telah memberikan kehidupan kekal, karena itu Yesus memperingatkan kita melalui kisah orang muda yang kaya agar tidak mengikatkan diri pada Mamon. Matius 19:29, “Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, suadaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.”

Mujizat pada level paling tinggi adalah keselamatan (kasih Tuhan). Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” I Korintus 13:13, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” Hal yang membuat orang meninggalkan Tuhan adalah tidak sabar. Orang tersebut tidak sabar menanggung penderitaan dan tidak sabar menunggu mujizat dari Tuhan. Standar gereja yang tertinggi adalah gereja di Efesus namun Tuhan menegurnya sebab sudah kehilangan kasih mula-mula. Adakah kita setiap hari jatuh cinta pada Tuhan? Bukan sekedar cinta, Tuhan tidak mau gereja-Nya hanya sekedar mencintai-Nya. Tuhan ingin gereja-Nya jatuh cinta kepada-Nya. Tanda orang yang jatuh cinta pada Tuhan adalah tidak pernah hitung-hitungan dengan Tuhan (hitung-hitungan waktu). Orang yang jatuh cinta kepada Tuhan tidak akan terpengaruh dengan kondisi yang ada di sekitarnya. Orang yang jatuh cinta dan mengasihi Tuhan tidak pernah merasa cukup dalam hadirat Tuhan. Kehidupan kekristenan kita dapat diukur dari sejauh mana kita tetap mengasihi Tuhan walaupun kita difitnah, dicaci maki, bahkan direndahkan. Yohanes 14:21, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Kuncinya adalah taat di saat kita belum mengerti.

Tujuan Tuhan melakukan mujizat bagi setiap orang percaya adalah agar Tuhan dimuliakan. Efesus 3:19-20, “dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita” Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan di dalam jemaat, Yohanes 17:22, “Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu” Kemuliaan (ikaboth – pl; doksa – pb) artinya bobot Allah yang dinyatakan dalam hadirat Allah. Kemuliaan yang adalah miliki Allah diberikan kepada gereja Tuhan dan akan dikembalikan kepada Yesus Kristus. Utamakan kasih, maka Tuhan akan melipatgandakan mujizat dalam hidup kita.

Jesus Bless You.

Khotbah Minggu, 8 Maret 2015
GBI Sukawarna (Baranangsiang)

(Cat Khotbah: Nehemia)

Rabu, 11 Maret 2015

4 PESAN KUAT BAPA SURGAWI UNTUK ANDA

Yesaya 64:8, "Tetapi sekarang, ya TUHAN Engkaulah Bapa kami ! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu."


My Father God in Heaven 
(Allah Bapaku yang di Surga), 

You are my Father 
(Engkaulah Bapaku)

Bring me to know You more, Father 
(Bawaku 'tuk mengenalMu lebih lagi, Bapa)




1. Apakah persepsimu tentang Bapa di Surga? Mungkinkah kamu sulit untuk mengenal Bapa di Surga karena figur Bapamu yang ada di dunia tidak seperti yang kamu harapkan? Mintalah Tuhan untuk menjamah hatimu, dan katakan dengan jujur keadaanmu, "Bapa di Surga, aku tidak mampu, hatiku telah banyak terluka, atau bahkan hambar tentang kasih, semua harapanku kurasa telah hancur, hatiku membatu. Namun kupercaya, Engkau Bapa yang penuh kasih, hanya Engkau yang sanggup menghidupkan hatiku kembali, menjadikan hatiku baru dan lemah lembut untuk dapat mengenal-Mu dengan benar Bapa, bukalah sudut pandangku, aku rindu untuk intim dengan-Mu Bapa." 

2. Matius 5:5, "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi." Orang yang lemah lembut bukanlah lemah gemulai, tapi mereka adalah orang yang bisa menerima, berserah, berharap dan percaya kepada setiap pembentukan Allah Bapa dalam hidupnya. Entah itu dirasakan menyakitkan atau menyenangkan, semua proses itu dilakukan Allah Bapa untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. "Bapa, kurindu mengenal-Mu, bentuklah aku, jadikan aku seturut rencana-Mu, lembutkanlah hatiku dan tolonglah kami disaat iman kami lemah, tambahkanlah iman kami di saat kami bertumbuh dalam Firman-Mu, aku mempercayakan hidupku kepada-Mu Bapa, lakukanlah seturut kehendak-Mu.

3. Perubahan Hati, Syarat Percepatan. 1 Samuel 10:9, "Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya menjadi lain. Dan segala tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga."  Begitu hati berubah seperti yang Tuhan mau, semuanya akan terjadi seketika. Hati yang diubah Tuhan, seperti orang yang siap melakukan APA pun dengan benar dan bertanggung jawab. Tanpa perubahan hati semua akan jadi rusak dan hancur. Karenanya, jangan kejar penggenapan-Nya, tapi minta hati yang diubah, hati yang baru. Tanpa dendam, tanpa sakit hati, tanpa ego yang mengerikan. Kalau anda berubah HARI INI, maka semua tergenapi HARI INI juga. (Renungan Pdt. Petrus Agung Purnomo)

4. "Banyak anak-anakKU yang mencintai AKU, tapi sedikit saja yang masih JATUH CINTA kepada-KU." (Pdt. David Tjakra Wisaksana). Ingatkah saat anda pertama kali jatuh cinta dengan Suami / Istri anda? Anda tidak akan hitung-hitungan, selalu melakukan yang terbaik, menyediakan waktu, berbagi segala cerita, dan tidak bisa tahan untuk tidak bertemu, waktu seakan selalu berjalan begitu cepat, selalu memikirkannya dalam semua hal yang anda lakukan. TUHAN mau kamu Jatuh Cinta selalu pada-NYA.  



Tuhan Yesus Mengasihimu. 

(www.catatankesaksianharian.blogspot.com)